selamat datang

Selamat Datang di Tempat Para Pembelajar, Semoga Bermanfaat!!!

Senin, 18 Juni 2012

Sejarah Srengat


Srengat adalah sebuah kecamatan yang masuk wilayah Kab. Blitar, berada pada jalur segi tiga Blitar, Tulungagung, dan Kediri. Sebelum Kec.Wonodadi dijadikan kecamatan sendiri, desa-desa yang menjadi wilayah administratif srengat sangatlah luas hingga ke desa Gandekan yang posisinya berbatasan langsung dengan Kab. Tulungagung.
Sejak dulu daerah srengat sudah dikenal dan menjadi daerah penting bagi perjalanan sejarah  negeri ini, dibuktikan dengan adanya beberapa peninggalan yang ada, diantaranya CANDI MELERI SRENGAT yang dikenal sebagai tempat disemayamkan abu dari Ranggawuni, makam COKRO MANGGOLO YUDHO ( di gunung pegat paling barat ) adalah salah satu senopati PANGERAN DIPONEGORO ( dalam perang diponegoro tahun 1925-1930) dan Makam RADEN SOETEDJA adalah Wedana pertama di Srengat yang ada di gunung pegat sebelah barat atas, maka jelas dan nyata Srengat merupakan lintasan penting dalam sejarah.
Dulu pada zaman belanda srengat adalah sebuah KAWEDANAN (wilayah administrasi kepemerintahan yang berada di bawah kabupaten dan di atas kecamatan ), ditempati oleh seorang yang memegang pemerintahan yang disebut WEDANA, bahkan kurang lebih pada tahun 1800 an Kawedanan Srengat pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Blitar, Bupatinya terkenal dengan sebutan Bupati Srengat. Kawedanan yang berdampingan dengan Kantor Pegadaian bangunan Belanda pada tahun 1902 juga sebagai cagar budaya bukti pendukung aset budaya di srengat pada masa penjajahan belanda tahun 1602 – 1945. (sekarang berubah menjadi kantor Imigrasi sejak tahun 2003 dibawah Departemen Hukum dan Ham ).

Semuanya bermula dari masa pemerintahan Kerajaan Kediri ( 1041 – 1222 M ) yang pernah terpecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Jenggala yang Ibukota nya di Singosari dan kewrajaan Panjalu yang ibukota nya di DAHA, dan telah mencapai puncaknya pada masa pemetintahan RAJA JAYABAYA ( 1135 – 1157 M ). Pada masa itu dua kerajaan bisa bersatu kembali setelah 70 tahun lamanya dilanda perselisihan dan peperangan antar keluarga. Bersatunya dua kerajaan bersaudara itu terjadi pada waktu bertemunya antara PANJI INU KERTA PATI DENGAN SRI DEWI GALUH CANDRA KIRANA yang kemudia melahirkan seorang putra pangeran yang kemidian bergelar PRABU JAYABAYA yang sangat ahli dalam ilmu FUTURISTIC ( ahli melihat masa depan ). Kerajaan Kediri berakhir pada masa Raja Kertajaya ( 1185 – 1222 M ), dalam peristiwa Ganter tahun 1222 M dimana raja ini digulingkan oleh seorang pemuda yang bernama KEN AROK.

Kemudian Ken Arok mengangkat dirinya sebagai Raja pertama Singosari pada tahun 1222 M dengan gelar SRI RANGGA RAJASA BATHARA SANG AMURWABHUMI dengan masa pemerintahan dari tahun 1222 M – 1227 M hanya selama 5 tahun karena dibunuh oleh putranya yaitu ANUSAPATI dengan melalui seorang pengalasan. Kemudian Anusapati dibunuh oleh TOH JAYA. Pada masa pemerintahan Tuh Jaya banyak ditentang karena tidak berhak, kemudian digantikan RANGGAWUNI sebagai raja Singosari yang ke III tahun 1248 – 1288 M. Dalam pemerintahannya telah mengangkat putranya yaitu KERTANEGARA sebagai Raja MUda pada tahun 1268 – 1292 M.

Pada waktu wafatnya raja Ranggawuni pada tahun 1288 inilah sebagai tanda bukti nyata berdasar fakta bahwa daerah Srengat tergolong kawasan situs sejarah karena abunya raja Ranggawuni disemayamkan di CANDI MELERI SRENGAT 12 km kearah barat Blitar. Dan juga abunya disemayamkan di Candi Jago Tumpang Malang. Mengingat masa pembuatan dan pendirian sebuah candi perlu waktu yang panjang bahkan puluhan tahun jelas dimulai sebelum Raja Ranggawuni wafat pada tahun 1288 M. Inilah sebagai tanda bukti bahwa daerah srengat sebagai situs sejarah. Karena abunya Ranggawuni di candi Meleri Srengat-Blitar dan di candi jago Tumpang -Malang. Mengingat pembuatan candi selesai dalam puluhan tahun bahkan ada yang ratusan tahun maka dapat disimpulkan bahwa candi tersebut dibuat sebelum Ranggawuni wafat pada tahun 1288 M. Pada masa pembangunannya jelas terjadi arus lalu lintas kunjungan dan persinggahan orang-orang kerajaan di daerah Srengat ini.
Berakhirnya Kerajaan Singosari pada tahun 1292 M karena Raja Kertanegara ( Raja singosari terakhir ) dibunuh oleh Jayakatwang dari Kediri maka tamatlah riwayat kerajaan singosari selama 70 tahun. Kemudian munculah kerajaan baru yaitu MAJAPAHIT ( Wilwatikta ) yang didirikan oleh RADEN WIJAYA ( keturunan dari Kendedes dng ken arok ) pada tahun 1294 M. Raden Wijaya beristerikan GAYATRI, putri Raja Kertanegara ( keturunan dari Ken Dedes dengan Tunggul Ametung ). Jadi keduanya keturunan dari Ken Dedes.
Ken Dedes seorang wanita cantik , cerdas dan bijaksana sebagai wanita keturunan Hindustan, ayah nya bernama EMPU PURWA, seorang pendeta hindu dan Ken Dedes sendiri adalah seorang Bhiksuni. Dalam penelusuran teori kepemimpinan dan genetika ( Leader is Born ) bahwa KenDedes adalah seseorang wanita yang ditakdirkan sebagai Sumber keturunan ras unggul yang ternyata kemudian melahirkan raja-raja besar di tanah jawa yang terus menyebar ke wilayah NUSANTARA, SINGAPURA, MALAYSIA DAN BRUNEI dan berkembang biak berlanjut sampai ke jaman Republik saat ini tanpa tiada putusnya darah KEN DEDES.
Analisa dari latar belakang kerajaan Kediri dan Singosari jelas membuktikan bahwa Srengat sebagai situs sejarah yang pernah menjadi lalu lintas kerajaan, meskipun waktu itu namanya belum SRENGAT. Candi Meleri yang sebenarnya situsnya tidak sekecil saat ini , bahkan sangat luas dan terdapat areal pemukiman serta ada aktifitas ritual keagamaan dan kunjungan orang-orang kerajaan baik ke candi Meleri maupun candi Petapan( ada di gunug pegat sebelah timur atas). Berarti ke dua candi yang ada di srengat memuat nilai-nilai sejarah yang luar biasa (bagi yang memahami sejarah). Belum lagi adanya benda-benda purbakala yang banyak sering ditemukandi halaman pekarangan rumah penduduk sekitar. Hal ini membuktikan situs candi petapan dan candi meleri sangt luas, tapi karena tertutup akibat seringnya bencana alam letusan gunung kelud yang berulang-ulang maka tertimbun oleh material letusan sehingga situsnya sempit dan hilang.
Pemahaman dan penghargaan masyarakat terhadap situs dan benda- benda purbakala pada waktu itu sangat rendah dan juga disebabkan adanya revolusi keyakinan dalam beragama. Sehingga pemerolehan data-data dan prasasti kurang cukup didalam menguak peristiwa dan kejadian bersejarah pada waktu itu. Penggalian sumber dan informasi sejarah Srengat kami dapatkan dari :
1. Literatur sejarah dan cerita rakyat
2. Candi Petapan ( Cerita Putri Kili Suci Kerajaan Kediri )
3. Candi Meleri ( Abu nya Ranggawuni )
4. Makan Cokro Manggolo Yudha (di gunung pegat paling barat, jaman perang Diponegoro )
5. Makan Raden Sutedja ( Wedana Pertama Srengat )
6. Pemberontakan Patih Sengguruh Kinarejo atas Adipati Nila Suwarno . ( Bupati Pertama Blitar )
7. Situs Pemandian sumber Jaran Dhawuk .
8. Makam Maling Aguna
Dari catatan diatas dapat disimpulkan bahwa daerah srengat tergolong daerah tua karena pernah dan telah menjadi pemukiman dan daerah lalu lintas sejarah pada akhir kerajaan Kediri dan pada awal kerajaan Singosari pada tahun 1222 M. Perjanjian Ganter.

Sumber  oleh, widodo@donnafm.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar