selamat datang

Selamat Datang di Tempat Para Pembelajar, Semoga Bermanfaat!!!

Senin, 31 Desember 2012

Biografi Houtman Zainal Arifin - Kisah Office Boy menjadi Vice President Citibank


Berikut adalah kisah dari dari seorang tokoh yang mampu meraih mimpi, berangkat dari nol, mengalami pahit getirnya kehidupan yang keras, namun pantang menyerah dan tidak berpuas diri dengan hasil yang telah dicapai saat ini serta terus memperbaiki diri.
selain dari kerja keras dan kemauannya tersebut, yang perlu kita catat dan harus kita amalkan adalah kesediaan beliau untuk bersedekah, meskipun beliau sendiri dalam keadaan yang susah, tidak menunggu harus berharta dulu atau sampai kita tidak membutuhkan suatu barang baru kita sedekahkan. ternyata benar sedekah itu bukan mengurangi rizki kita tapi malah menambah berlipat-lipat, meski tidak harus dengan ukuran yang sama, setelah beliau bersedekah selanjutnya beliau diterima kerja, itu merupakan rizki Tuhan dalam bentuk lain.
Biografi Houtman Zainal Arifin, Profil,  Houtman Zainal Arifin dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1950 di Kota Kediri Jawa Timur, Beliau meninggal pada hari Kamis, 20 Desember 2012. Pengalaman hidupnya yang amat inspiratif patut untuk disimak, yang awalnya ia hanya seorang office boy hingga bisa menduduki jabatan nomor satu sebagai seorang Vice President Citibank. Sekarang beliau berkerja sebagai direksi di perusahaan swasta, pengawas keuangan di beberapa perusahaan swasta, komite audit BUMN, konsultan, penulis serta dosen pasca sarjana di sebuah Universitas. Beliau dilahirkan dari keluarga pas-pasan. Kisah hidup beliau dimulai ketika lulus dari SMA, Hotman merantau ke Jakarta dan tinggal di daerah Kampung Bali dari tahun 1951-1974, Houtman membawa mimpi di Jakarta untuk hidup berkecukupan dan menjadi orang sukses di Ibukota, namun apa daya Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh.


Sewaktu tinggal di tanah abang, ayah beliau sakit keras. Orang tuanya ingin berobat, tetapi tidak mempunyai biaya yang cukup. Melihat keadaan seperti itu, beliau tidak mau menyerah. Dengan bermodal hanya Rp 2.000,- hasil pinjaman dari temannya, beliau menjadi pedagang asongan menjajakan perhiasan imitasi dari jalan raya hingga ke kolong jembatan mengarungi kerasnya kehidupan ibukota. Usaha dagangannya kemudian laku keras, namun ketika ia sudah menuai hasil dari usahanya, ternyata Tuhan memberinya cobaan, ketika petugas penertiban datang, dagangannya di injak hingga jatuh ke lumpur. Ketika semua dagangan beliau sudah rusak bercampur lumpur, ternyata teman-temannya yang dari kawula rendah seperti tukang sepatu, tukang sayur, dan lain-lain, beramai-ramai membersihkan dagangan beliau. Disini beliau mulai mendapatkan pengalaman berharga tentang kerasnya kehidupan Ibukota.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya. Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Rabu, 26 Desember 2012

Maksud tali toga dipindah ke kanan saat wisuda???


Saat memakai toga adalah saat yang sangat ditunggu dan dirindukan oleh setiap mahasiswa, karena saat itu menandai seorang mahasiswa dianggap telah layak dan memenuhi syarat untuk menggenggam titel keilmuan yang menjadi pilihannya, prosesi tanda kelulusan ditandai dengan wisuda oleh rektor yang dengan simbolis memindahkan tali pada toga dari kiri ke kanan.
Tetapi tidak semua tahu mengapa pada saat wisuda itu tali toga disampirkan di kepala sebelah kiri, lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan. Hayo ngaku..., pasti dari banyak rekan-rekan  yang sudah diwisuda tapi masih belom tau arti dan maksudnya.

oke kalau belum pada tahu, saya kasih tau ya, Toga merupakan simbol yang menyatakan bahwa mahasiswa telah lulus dan siap untuk terjun ke masyarakat. Tali toga yang awalnya disampirkan di kepala sebelah kiri lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan mempunyai maksud sebagai berikut,
Tali toga di sebelah kiri maksudnya adalah selama menjadi mahasiswa, bagian otak yang dipakai mahasiswa kebanyakan adalah otak kiri. Dimana otak kiri itu hanya berhubungan dengan bahasa atau hafalan. Nah, dipindahkannya tali toga dari kiri ke kanan itu dimaksudkan agar setelah lulus para sarjana tidak hanya menggunakan otak kiri, tetapi harus lebih banyak menggunakan otak kanan. Dimana otak kanan ini berhubungan dengan daya imajinasi, kreativitas, dan inovasi seseorang. Hal ini berhubungan dengan jenis pekerjaan yang harus dipilih para lulusan.

Kamis, 06 Desember 2012

tugas matematika peluang

 silahkan di download tugas matematika peluang di bawah ini, kerjakan dengan baik dan benar!

DOWNLOAD